Di
kala malam sepi tanpa bintangku,
Aku
duduk merenung di sudut peraduan,
Ku
coba mengingat setiap detik
Yang
pernah ku jalani bersamamu,
Dulu,
di masa indah itu...
Kini,
kau tlah pergi...
Tanpa
meninggalkan sedikit rasa di sini,
Hanya
luka dan kesedihan yang aku terima,
Tapi,
inilah hidup, inilah cinta dan kisahnya,
Nyata
dan penuh teka-teki,
Begitupun
dirimu, bintang...
Seratus
hari ku coba untuk terus melupakanmu,
Melupakan
kenangan saat kau ada di sini, di sisiku.
Saat
kau mencoba menghiburku dalam tangis,
Saat
kau menemani setiap langkahku menuju bahagia,
Yang
selalu kau gambarkan lewat imajinasimu..
Bayangmu
terasa semakin menyiksa jiwa,
Seseorang
yang kini buat ku merasa risau,
Bersalah,
mengalah, dan terkalahkan...
Seseorang
yang buat ku tak bisa terbang lagi,
Mencari
langit yang lebih terang dan indah,
Hingga
mampu membuatku bangkit dari kegaluan ini...
Aku
selalu meyakini akan ada pelangi setelah hujan,
Tetapi
mengapa pelangi itu tak kunjung datang?
Mengapa
hanya ada awan gelap berteman sepi,
Yang
selalu menatap hitam pada kelam,
Yaa,
itulah dirimu...
Tak
terlihat lagi di langitku..
assekk.. puitis low kamu yeh... basaba je dulu... sabanta lai awan hitam tu manyibak mh... muncullah pelangi...
BalasHapusawan hitam taruih j kini..
BalasHapus