Nama : Yulia Evani Soldina
NIM : 210 070
Jurusan : KPI
Mata Kuliah : Praktek Tabligh
Tugas : Ceramah Saat Takziah
Assalammu’alaikum wa rahmatullahi
wa barakatuh..
Alhamdulillah,
alhamdulillahilladzi arsala rasullahu bil huda wa dinil haq, li yuzhirahu
‘aladdini kulli, walaw karihal kafirun, walaw karihal munafikun, walaw karihal
musyrikun.
Asyhadu ala ilaa ha illallah wa
asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuluh salallahu ‘alaihi wa salam, la nabi
ya ba’da amma ba’du..
Puji syukur marilah sama-sama
kita ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
kepada kita semua, sehingga kita masih dapat menjalankan kehidupan di dunia
ini.
Salawat beserta salam tak lupa
juga kita haturkan kepada nabi besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah membawa
umatnya dari zaman kebodohan hingga zaman yang berlimpah ilmu pengetahuan
seperti yang sama-sama kita rasakan pada saat sekarang ini.
Innalillahi wa inna ilaihi
roji’un..
“Sesungguhnya kami adalah milik
Allah dan kepada-Nya lah kami kembali”
Kaum muslimin muslimat yang dirahmati Allah,
Pada takziah malam ini, saya akan
memberikan sebuah ceramah tentang pentingnya mengingat kematian.
Sebelumnya, marilah bersama-sama
kita membacakan surat Al-Fatihah, guna mendo’akan almarhumah Ibu Sukma, yang
baru saja meninggalkan kita semua pada hari Jum’at kemaren di Padang. Semoga
arwah beliau diberikan tempat terbaik di sisi-Nya, mengingat almarhumah ini
semasa hidupnya adalah seorang muslimah yang taat beragama, rajin beribadah
hingga akhir hayatnya. Demikian pula bagi keluarga yang ditinggalkan, semoga
tetap tabah, sabar, dan tawakal atas musibah ini. Amiin, amiin yaa rabbal
‘alamiin.
@ä. <§øÿtR èps)ͬ!#s ÏNöqyJø9$# 3 Nä.qè=ö7tRur Îh¤³9$$Î/ Îösø:$#ur ZpuZ÷FÏù ( $uZøs9Î)ur tbqãèy_öè? ÇÌÎÈ
Artinya
: “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan
mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang
sebenar-benarnya). Dan hanya kepada kamilah kamu dikembalikan”. (Q.S.
Al-Anbiya’ : 35)
Berdasarkan
firman Allah ini, hendaknya dapat kita ambil kesimpulan tentang pentingnya bagi
kita semua untuk mengingat kematian. Karena, tidak ada satu orang pun di dunia
ini yang tahu kapan ajal itu akan datang. Kematian merupakan satu kerahasiaan
yang hanya Allah SWT yang mengetahuinya, maka banyak cara orang menjalani
kehidupan yang akan menjadi pelajaran.
Berbicara
tentang kematian, mungkin yang paling pertama kita ingat adalah tempat
peristirahatan kita yang terakhir. Di mana kita hanya berada seorang diri,
hanya tanah dan kegelapan yang menyelimuti diri ini. Meskipun kehidupan kita di
dunia ini bergelimang dengan harta, ke semuanya itu tidaklah ada gunanya,
karena bukanlah itu yang akan kita bawa nantinya, tetapi amal ibadah yang
selama ini kita kerjakan di dunia.
Kaum muslimin muslimat,
Hidup hanyalah tempat persinggahan sementara, kematianlah
yang sesungguhnya menjadi awal kehidupan manusia yang kekal dan abadi. Kehidupan ini bukanlah tujuan akhir, melainkan hanya persinggahan
sementara untuk sebuah perjalanan yang sangat panjang dan melelahkan, maka
bekal apakah yang seharusnya kita siapkan untuk sebuah perjalanan yang maha
panjang tersebut? Di antaranya adalah memperbanyak mengingat mati, karena dengan
begini, akan memotivasi diri kita untuk mempersiapkan bekal tersebut dengan sebaik-baiknya.
Ada beberapa manfaat apabila kita
sering mengingat kematian yang entah kapan datangnya.
1. Selalu berbuat kebaikan dan takut untuk berbuat
maksiat.
2. Menjadi rajin beribadah.
3. Tidak cinta dunia berlebihan, karena harta dan segala
sesuatu yang kita cintai di dunia akhimya akan kita tinggalkan dan pada saat
kematian tiba, kita hanya menggunakan kain kafan saja.
4. Bila menghadapi cobaan lebih sabar dan kuat, karena
tahu siksa dialam kubur dan siksa pada hari hisab nanti lebih dahsyat.
5. Bertaubat.
6. Selalu bersikap rendah hati dan tidak sombong.
Kaum muslimin muslimat
yang dirahmati Allah,
Begitulah pentingnya bagi kita semua untuk mengingat
kematian. Husnul khatimah (akhir yang baik), sebuah karunia Allah
SWT yang khusus diberikan kepada manusia istimewa, setiap kita pasti
menginginkan meninggal dalam keadaan seperti ini. Husnul khotimah
itu seperti hadiah untuk kita, atas upaya yang sungguh-sungguh di dalam
menjalankan tugas hidup di dunia ini.
Berdasarkan keadaan yang seperti ini,
sebagai umat Islam yang berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan Sunnah, marilah
kita selalu mengingat akan kematian yang sudah pasti akan menimpa setiap yang
bernyawa. Dan di saat itu telah dikehendaki Allah, tidak ada manusia yang bisa
lari darinya meskipun dia bersembunyi di ujung bumi, maut akan
datang dimana dan kapan saja, bahkan tanpa kita sadari sekalipun.
Demikianlah ceramah dari saya
pada kesempatan ini, semoga bermanfaat dan dapat menjadi pelajaran bagi kita
semua untuk ke depannya dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Saya juga
menyampaikan ucapan terimakasih kepada keluarga almarhumah Ibu Sukma, semoga
kita semua tetap berada di jalan-Nya. Saya mohon maaf apabila ada kesalahan
baik yang tidak sengaja saya ucapkan.
Saya akhiri dengan billahi taufik
wal hidayah...
Assalammu’alaikum wa rahmatullahi
wa barakatuh..
Baarakallahu fiik
BalasHapusMudah mudahan kita semua terus bisa menebar kebaikan serta sehat menasehati dalam kebenaran dan kesabaran
BalasHapus